Pencurian organ tidak hanya melanda manusia korban perdagangan orang. Namun ternyata jauh sebelum itu, banyak orang terkenal yang organ-organnya dicuri untuk kemudian dikoleksi. Organ-organ mereka dicuri setelah mati. Siapa saja mereka?
Berikut 7 orang terkenal yang organnya dicuri seperti dilansir dari TIME:
Berikut 7 orang terkenal yang organnya dicuri seperti dilansir dari TIME:
Tulang Santa Nicholas
Saat Abad Pertengahan, bagian tubuh orang-orang suci menarik peziarah dari dunia Kristen karena keyakinannya untuk menunjukkan mukjizat. Nah, relik alias bagian tubuh purba dari orang terkenal itu hanya dimiliki beberapa wilayah yang bisa menjadikannya sapi perahan, maka wilayah lain pun iri dan membayar geng pencuri untuk mencuri relik itu.
Kasus yang terkenal adalah pencurian bagian tubuh Santa Nicholas, yang menjadi model rekaan dari Santa Claus. Kerangka Santa Nicholas disebutkan memancarkan bau yang wangi, dan hal itu dinilai sangat berharga.
Tahun 1087, Bari, salah satu kota di Italia mempekerjakan orang, versi lain menyebutkan bajak laut, untuk mencuri tulang Santa Nicholas itu dari Myra, suatu kota di Turki. Nah, pencurian tulang-tulang Santa itu masih dirayakan di Bari dengan perayaan tahunan dengan parade dan kembang api.
Saat Abad Pertengahan, bagian tubuh orang-orang suci menarik peziarah dari dunia Kristen karena keyakinannya untuk menunjukkan mukjizat. Nah, relik alias bagian tubuh purba dari orang terkenal itu hanya dimiliki beberapa wilayah yang bisa menjadikannya sapi perahan, maka wilayah lain pun iri dan membayar geng pencuri untuk mencuri relik itu.
Kasus yang terkenal adalah pencurian bagian tubuh Santa Nicholas, yang menjadi model rekaan dari Santa Claus. Kerangka Santa Nicholas disebutkan memancarkan bau yang wangi, dan hal itu dinilai sangat berharga.
Tahun 1087, Bari, salah satu kota di Italia mempekerjakan orang, versi lain menyebutkan bajak laut, untuk mencuri tulang Santa Nicholas itu dari Myra, suatu kota di Turki. Nah, pencurian tulang-tulang Santa itu masih dirayakan di Bari dengan perayaan tahunan dengan parade dan kembang api.
Tulang Geronimo
Pahlawan suku Indian Apache sekaligus musuh yang paling ditakuti Amerika dan Meksiko saat itu, Geronimo, selalu luput dari kejaran musuh yang menjajah tanah yang ditempati sukunya selama 30 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 1886. Geronimo wafat dalam pengasingan karena penyakit pneumonia tahun 1909.
Setelah gugur pun, Geronimo seperti tidak diperkenankan istirahat dengan damai. Pada 1909, 6 anggota kelompok rahasia Yale's Skull and Bones, termasuk Prescott Bush, kakek dari Presiden AS ke-46 George W Bush, menggali makam Geronimo yang terletak di komplek pemakaman tahanan perang suku Indian Apache di Fort Sill, Oklahoma.
Nah, tahun 2006 peneliti asal New Haven, Marc Wortman menemukan surat dari salah satu anggota Skull and Bones, Winter Mead kepada anggota yang lain F Trubee Davison yang berbunyi demikian:
"Kerangka Geronimo The Terrible yang berharga, telah digali dari makamnya di Fort Sill oleh klub Anda.. sekarang aman dalam makam dan tulangnya bersama dengan tulang pahanya, tali kekang dan pelana tanduknya".
Kata 'makam' yang kedua dalam kalimat itu diduga adalah markas organisasi rahasia itu yang terdiri dari batu bata merah yang terletak di New Haven. F Trubee Davison adalah mantan Direktur Personalia CIA dan Presiden American Natural History.
Keturunan Geronimo sampai mengirim surat pada Presiden George W Bush, meminta bantuan agar tulang belulang Geronimo dikembalikan ke tempatnya.
Bahkan pada tahun 2009, keturunan Geronimo dibantu pengacara yang juga mantan pejabat di Kejaksaan Agung dan Kementerian Kehakiman AS, Ramsey Clark menggugat pihak-pihak yang bertanggung jawab, termasuk Presiden AS Barack Obama, untuk mengembalikan tulang-tulang Geronimo. Namun sayang, gugatan itu mental karena pihak Fort Sill dengan tegas menyatakan cerita itu hoax alias bohong belaka.
"Tidak ada bukti yang mengindikasikan tulang-tulang Geronimo berserakan melainkan di dalam kuburan itu," kata kepala pemakaman Jeff Houser, seperti dilansir New York Times.
Pahlawan suku Indian Apache sekaligus musuh yang paling ditakuti Amerika dan Meksiko saat itu, Geronimo, selalu luput dari kejaran musuh yang menjajah tanah yang ditempati sukunya selama 30 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 1886. Geronimo wafat dalam pengasingan karena penyakit pneumonia tahun 1909.
Setelah gugur pun, Geronimo seperti tidak diperkenankan istirahat dengan damai. Pada 1909, 6 anggota kelompok rahasia Yale's Skull and Bones, termasuk Prescott Bush, kakek dari Presiden AS ke-46 George W Bush, menggali makam Geronimo yang terletak di komplek pemakaman tahanan perang suku Indian Apache di Fort Sill, Oklahoma.
Nah, tahun 2006 peneliti asal New Haven, Marc Wortman menemukan surat dari salah satu anggota Skull and Bones, Winter Mead kepada anggota yang lain F Trubee Davison yang berbunyi demikian:
"Kerangka Geronimo The Terrible yang berharga, telah digali dari makamnya di Fort Sill oleh klub Anda.. sekarang aman dalam makam dan tulangnya bersama dengan tulang pahanya, tali kekang dan pelana tanduknya".
Kata 'makam' yang kedua dalam kalimat itu diduga adalah markas organisasi rahasia itu yang terdiri dari batu bata merah yang terletak di New Haven. F Trubee Davison adalah mantan Direktur Personalia CIA dan Presiden American Natural History.
Keturunan Geronimo sampai mengirim surat pada Presiden George W Bush, meminta bantuan agar tulang belulang Geronimo dikembalikan ke tempatnya.
Bahkan pada tahun 2009, keturunan Geronimo dibantu pengacara yang juga mantan pejabat di Kejaksaan Agung dan Kementerian Kehakiman AS, Ramsey Clark menggugat pihak-pihak yang bertanggung jawab, termasuk Presiden AS Barack Obama, untuk mengembalikan tulang-tulang Geronimo. Namun sayang, gugatan itu mental karena pihak Fort Sill dengan tegas menyatakan cerita itu hoax alias bohong belaka.
"Tidak ada bukti yang mengindikasikan tulang-tulang Geronimo berserakan melainkan di dalam kuburan itu," kata kepala pemakaman Jeff Houser, seperti dilansir New York Times.
Jantung Anne Boleyn
Henry VIII bercerai dengan istri pertamanya, dia kemudian menikahi perempuan yang lebih cerdas dan modern, Anne Boleyn. Karena tak kunjung dikaruniai anak laki-laki, Henry pun frustasi dan berpikir pernikahannya dengan Boleyn. Boleyn hanya memberikan Henry seorang putri dan bolak-balik keguguran.
Sang Raja kemudian menuduh Boleyn berselingkuh dengan rakyat biasa termasuk dengan saudara Henry sendiri. Boleyn kemudian segera ditahan dan dipenggal di Tower of London pada tahun 1536. Kemudian sang raja meminta jantung Boleyn diambil.
Henry kemudian menyimpan jantung Boleyn dalam kotak berbentuk hati, yang diletakkannya secara rahasia di ceruk gereja di Suffolk. Jantung itu kemudian ditemukan kembali 300 tahun kemudian, alias pada 1836 dan dikuburkan kembali di bawah gereja itu.
Henry VIII bercerai dengan istri pertamanya, dia kemudian menikahi perempuan yang lebih cerdas dan modern, Anne Boleyn. Karena tak kunjung dikaruniai anak laki-laki, Henry pun frustasi dan berpikir pernikahannya dengan Boleyn. Boleyn hanya memberikan Henry seorang putri dan bolak-balik keguguran.
Sang Raja kemudian menuduh Boleyn berselingkuh dengan rakyat biasa termasuk dengan saudara Henry sendiri. Boleyn kemudian segera ditahan dan dipenggal di Tower of London pada tahun 1536. Kemudian sang raja meminta jantung Boleyn diambil.
Henry kemudian menyimpan jantung Boleyn dalam kotak berbentuk hati, yang diletakkannya secara rahasia di ceruk gereja di Suffolk. Jantung itu kemudian ditemukan kembali 300 tahun kemudian, alias pada 1836 dan dikuburkan kembali di bawah gereja itu.
Otak Benito Mussolini
Tahun 1966, 21 tahun setelah Benito Mussolini dieksekusi, Amerika Serikat (AS) memberikan bagian otak Mussolini kepada jandanya, Rachele Mussolini. Dalam catatan Rachele, dia menulis dengan ngeri bahwa dirinya menemukan AS telah 'mengambil separuh otaknya' dan menjelaskan bahwa AS harus mengetahui 'apa yang membuat seseorang menjadi diktator'.
Keluarga terkejut saat AS mengambil sebagian otaknya, tidak saja sebagai obyek penelitian namun juga piala yang mengerikan. 43 Tahun kemudian, cucu Mussolini, Alesandra Mussolini yang duduk di parlemen Eropa, memberitahu polisi bahwa seseorang menjual botol kaca di mana tersisa otak dan darah Mussolini di e-Bay dengan harga 15 Euro. e-Bay kemudian langsung menghapus daftar penjualan ini.
Tahun 1966, 21 tahun setelah Benito Mussolini dieksekusi, Amerika Serikat (AS) memberikan bagian otak Mussolini kepada jandanya, Rachele Mussolini. Dalam catatan Rachele, dia menulis dengan ngeri bahwa dirinya menemukan AS telah 'mengambil separuh otaknya' dan menjelaskan bahwa AS harus mengetahui 'apa yang membuat seseorang menjadi diktator'.
Keluarga terkejut saat AS mengambil sebagian otaknya, tidak saja sebagai obyek penelitian namun juga piala yang mengerikan. 43 Tahun kemudian, cucu Mussolini, Alesandra Mussolini yang duduk di parlemen Eropa, memberitahu polisi bahwa seseorang menjual botol kaca di mana tersisa otak dan darah Mussolini di e-Bay dengan harga 15 Euro. e-Bay kemudian langsung menghapus daftar penjualan ini.
Jasad Thomas Paine
Thomas Paine, pendebat ulung dalam sejarah, pahlawan dari Revolusi AS dan Prancis serta orang pertama yang menulis 'United States of America', meninggal dalam keadaan mabuk dan miskin di Manhattan.
Hanya 6 orang yang menghadiri pemakamannya yang kemudian diwujudkan dalam puisi berrima:
Poor Tom Paine! There he lies/ Malangnya Tom Paine! Di sana dia terbaring Nobody laughs and nobody cries/ Tidak ada yang tertawa dan tiada yang menangisi Where he has gone or how he fares/ Ke mana dia pergi dan bagaimana Nobody knows and nobody cares/ Tak ada yang tahu dan tak ada yang peduli.
Bahkan setelah meninggal, Paine tidak bisa 'beristirahat'. 10 Tahun kemudian, seorang jurnalis dan pengagum Paine, William Cobbet, menggali makamnya dan mengambil jasadnya untuk kemudian dikapalkan ke Inggris. Cobbet berharap dia bisa membangun makam yang layak bagi Paine.
Cobbet tak kunjung memiliki uang, jadi jasad Paine tetap tersimpan di loteng Cobbet. Sampai kematian Cobbet, jasad Paine menghilang. Ada yang mengatakan tulang belulang itu menjadi tombol. Di tahun 1930, seorang perempuan Brighton mengklaim memiliki tulang rahang Paine. Malangnya Tom Paine!
Thomas Paine, pendebat ulung dalam sejarah, pahlawan dari Revolusi AS dan Prancis serta orang pertama yang menulis 'United States of America', meninggal dalam keadaan mabuk dan miskin di Manhattan.
Hanya 6 orang yang menghadiri pemakamannya yang kemudian diwujudkan dalam puisi berrima:
Poor Tom Paine! There he lies/ Malangnya Tom Paine! Di sana dia terbaring Nobody laughs and nobody cries/ Tidak ada yang tertawa dan tiada yang menangisi Where he has gone or how he fares/ Ke mana dia pergi dan bagaimana Nobody knows and nobody cares/ Tak ada yang tahu dan tak ada yang peduli.
Bahkan setelah meninggal, Paine tidak bisa 'beristirahat'. 10 Tahun kemudian, seorang jurnalis dan pengagum Paine, William Cobbet, menggali makamnya dan mengambil jasadnya untuk kemudian dikapalkan ke Inggris. Cobbet berharap dia bisa membangun makam yang layak bagi Paine.
Cobbet tak kunjung memiliki uang, jadi jasad Paine tetap tersimpan di loteng Cobbet. Sampai kematian Cobbet, jasad Paine menghilang. Ada yang mengatakan tulang belulang itu menjadi tombol. Di tahun 1930, seorang perempuan Brighton mengklaim memiliki tulang rahang Paine. Malangnya Tom Paine!
Penis Napoleon Bonaparte
Dokter yang melakukan autopsi pada Napoleon pada 1821 diduga memotong penisnya dan memberikannya pada pendeta di Pulau Corsica. Penis itu, yang semestinya tidak pantas untuk diawetkan, telah dibuat bahan perbandingan selama bertahun-tahun dengan selembar kulit, belut dan dendeng sapi.
Pada tahun 1927 saat penis itu dipamerkan di Manhattan, New York, TIME menyaksikannya. Tahun 1977, seorang urolog New Jersey membelinya seharga US$ 3 ribu dan menyimpannya di bawah tempat tidur sampai dia meninggal 30 tahun kemudian.
Putri sang urolog mewarisi penis Napoleon itu dan menawarkannya sekitar US$ 100 ribu alias Rp 1 miliar.
Dokter yang melakukan autopsi pada Napoleon pada 1821 diduga memotong penisnya dan memberikannya pada pendeta di Pulau Corsica. Penis itu, yang semestinya tidak pantas untuk diawetkan, telah dibuat bahan perbandingan selama bertahun-tahun dengan selembar kulit, belut dan dendeng sapi.
Pada tahun 1927 saat penis itu dipamerkan di Manhattan, New York, TIME menyaksikannya. Tahun 1977, seorang urolog New Jersey membelinya seharga US$ 3 ribu dan menyimpannya di bawah tempat tidur sampai dia meninggal 30 tahun kemudian.
Putri sang urolog mewarisi penis Napoleon itu dan menawarkannya sekitar US$ 100 ribu alias Rp 1 miliar.
Telapak Kaki Franciscus Xaverius
Pada abad ke-16, Santa Franciscus Xaverius menghabiskan banyak waktunya dengan berjalan kaki, menyebarkan agama Kristen ke Italia, Prancis, Spanyol, Malaysia, Jepang, Sri Lanka dan India. Santa Francis Xavier meninggal di laut dalam perjalanannya ke China.
Ketika sekelompok orang Kristiani menggali kuburnya beberapa bulan kemudian, mereka kaget bahwa jasadnya masih utuh. Dalam pameran jasad tubuh manusia di Goa, India, seorang perempuan berkebangsaan Portugis menggigit kaki Francis Xavier yang besar itu.
Tak dinyana, darah muncrat dari kaki itu. Perempuan itu kemudian ditangkap saat warga membuntuti jejak darah yang berceceran hingga ke rumahnya.
Pada abad ke-16, Santa Franciscus Xaverius menghabiskan banyak waktunya dengan berjalan kaki, menyebarkan agama Kristen ke Italia, Prancis, Spanyol, Malaysia, Jepang, Sri Lanka dan India. Santa Francis Xavier meninggal di laut dalam perjalanannya ke China.
Ketika sekelompok orang Kristiani menggali kuburnya beberapa bulan kemudian, mereka kaget bahwa jasadnya masih utuh. Dalam pameran jasad tubuh manusia di Goa, India, seorang perempuan berkebangsaan Portugis menggigit kaki Francis Xavier yang besar itu.
Tak dinyana, darah muncrat dari kaki itu. Perempuan itu kemudian ditangkap saat warga membuntuti jejak darah yang berceceran hingga ke rumahnya.
0 comments:
Post a Comment